Rukun Iman

Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Iman itu adalah engkau percaya kapada (Rukun Iman yang enam): 1. Allah SWT; 2. Malaikat-malaikat-Nya; 3. Kitab-kitab-Nya; 4. Rosul-rosul-Nya; 5. Hari kemudian; dan 6. Takdir yang di gariskan-Nya" (HR. Muslim) Ditegaskan dalam Al-Qur’an: "Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, rosul-rosul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya."(QS. A/An-Nisa: 136)
Berikut kami uraikan keenam rukun iman tersebut.
1.  Iman kepada Allah SWT
Umat Islam wajib mempercayai sepenuhnya tentang adanya Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, pencipta sekaligus penguasa tunggal alam semesta, pemilik segala keagungan dan kesempurnaan.
Apa buktinya bahwa Tuhan itu Maha Esa? Untuk menjawab pertanyaan ini para ulama kalam mengetengahkan dalil yang dinamai dalil "tolak belakang" - dalam istilah aslinya disebut dalil "At-Tamanu Yakni apabila ada beberapa Tuhan (andai ada dua Tuhan), pasti akan menjadi bentrokan antar keduanya. Dan bisa dipastikan, masing-masing Tuhan ingin mengalahkan Tuhan yang lain. Akibatnya apabila Tuhan yang satu, misalnya, berkehendak menciptakan alam semesta, sedangkan yang lain tidak, apa yang bakal terjadi? Bencana!
Timbul pertanyaan: apakah tidak mungkin kedua Tuhan itu berdamai dan bekerja sama dalam mewujudkan alam? Pertanyaan tersebut dijawab oleh Maturidi, seorang ulama kalam terkenal, bahwa kalau di antara Tuhan-Tuhan itu terjadi perdamaian kemudian kerja sama mewujudkan alam, hal itu menunjukkan betapa lemah dan betapa bodohnya tuhan-tuhan tersebut. Berarti juga, mereka tidak berbeda dengan manusia yang saling berkerjasama untuk mewujudkan suatu bangunan.
Dampak positif dari Iman kepada Allah SWT dalam kehidupan manusia, menurut seorang pemikir Islam terkemuka dari Pakistan, Abul A’la Maududi adalah:
  1. menghilangkan pandangan yang sempit dan licik;
  2. menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu pada harga diri;
  3. menumbuhkan sifat rendah hati, sikap damai, dan ikhlas;
  4. membentuk manusia berbudi luhur, dan kesatria;
  5. menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap masalah;
  6. berpendirian teguh, sabar, tabah, dan penuh optimis; dan
  7. menjadikan manusia patuh pada segala peraturan Tuhan.

2.  Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya
Allah memiliki makhluk gaib yang selalu bersujud dan bertasbih kepada-Nya sepanjang waktu, tanpa mengenal lelah, yakni para malaikat. Mereka juga taat dan setia menjalankan segala tugas dari Allah SWT "Dan segala yang ada di langit dan apa yang ada di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa) dan juga para malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS. 16/An-Nahl: 49-50).
3.  Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
Allah SWT mewahyukan ajaran-ajaran-Nya kapada para nabi dan rosul melalui Malaikat Jibril (Ruhul Qudus). Wahyu-wahyu dari Allah SWT itu dihimpun dalam bentuk suhuf (semacam brosur-brosur kecil), dan kitab. Nabi yang mempunyai suhuf, antara lain Nabi Adam as. dan Syist. Sedangkan nabi/rosul yang mempunyai kitab ialah Nabi Musa as. (kitabnya bernama Taurat), Nabi Dawud as. (Zabur), Nabi Isa as. (Injil), dan Nabi Muhammad saw. (Al-Qur’an).
Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT kita wajib percaya sepenuhnya bahwa suhuf-suhuf dan kitab-kitab tersebut benar-benar himpunan firman Allah SWT. bukan karangan para Nabi itu sendiri.
4.  Percaya kepada Rosul-rosul Allah SWT
Untuk membimbing umat manusia menuju ajaran yang benar, Allah SWT menetapkan manusia-manusia pilihan sebagai utusan-Nya. Mereka adalah nabi dan rosul-Nya. "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. 34/Saba’: 28). Jumlah nabi dan rosul yang perlu diketahui oleh umat Islam adalah 25 orang - mulai dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw.
5.  Iman kepada Hari Kiamat
Kita harus percaya bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, sedangkan kehidupan yang kekal adalah di alan akhirat kelak. Nah sebagai tanda perpindahan kehidupan umat manusia dari alam dunia ke alam akhirat, Allah menetapkan adanya hari kiamat, yakni hari berakhirnya kehidupan di dunia "Dan sungguh, dia (Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu, dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (QS. 43/A; Zukhrufi 61)
Kapankah Hari Kiamat tiba?
Hanya Allah SWT yang mengetahui. Nabi Muhammad Rosulullah saw. sendiri hanya mengetahui tanda-tanda menjelang kedatangan hari kiamat. Yang jelas, pada hari kiamat  segala sesuatu yang ada di alam semesta ini hancur binasa, setelah itu para makhluk hidup yang telah mati dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya.
6.  Iman kepada Qodho dan Qodar.
Kita wajib percaya sepenuhnya bahwa dalam menciptakan umat manusia, Allah SWT menetapkan juga usia, rezeki, dan jodohnya. Jadi segala sesuatu yang baik atau yang buruk datangnya dari Allah SWT. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah", dan apabila mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)." Katakanlah, “semuanya (datang) dari sisi Allah." (QS. 4/An-Nisa: 78). Akan tetapi Allah SWT. sendiri mendorong manusia untuk tidak menyerah begitu saja kepada takdir. " Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri." (QS. 13/Ar-Ro’du: 11) Maksudnya adalah Allah SWT tidak akan mengubah keadaan manusia, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka.

1 komentar:

bagus,tp masih ada yg kurang,coba tambahkn lg dalil" yg mendukung hal itu,baik secara Aqli/Naqli.

Reply

Posting Komentar